Empat Bulan Lebih Adik Ipar Bupati Lamteng Menjabat Sekda, Belum Ada Gebrakan Kinerjanya, Welly Adi Wantra Dipertanyakan??

Uncategorized17 Dilihat

Lampung Tengah – (KIM) – Sudah lebih dari empat bulan sejak pelantikan Welly Adiwantra menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lampung Tengah, namun hingga kini, publik belum melihat gebrakan kinerja yang berarti dari sosok yang dilantik langsung oleh sang kakak ipar, Bupati Ardito Wijaya. Sabtu, (20/9/25).

Jabatan yang disandang Wely Adiwantra sebagai sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Tengah sempat menjadi sorotan tajam masyarakat dan pertanyaan oleh pemerhati kebijakan publik pemerintahan daerah Lampung Tengah karena adanya relasi keluarga yang kuat dengan sang kepala daerah.

Banyak yang menaruh harapan agar jabatan strategis tersebut bisa dijalankan secara profesional dan membawa dampak positif bagi roda birokrasi Lampung Tengah.

Namun, realitasnya di lapangan menunjukkan hal berbeda. Selama masa jabatan yang telah berjalan, kehadiran Wely Adiwantra sebagai Sekda dinilai belum menunjukkan peran signifikan dalam mendorong reformasi birokrasi atau program-program unggulan daerah.

Alih-alih tampil sebagai motor penggerak pemerintahan, Wely justru terlihat lebih sering hadir dalam kegiatan kedinasan formal tanpa kontribusi kebijakan yang mencolok.

Beberapa pihak bahkan menyebut jabatan Sekda saat ini hanya menjadi pelengkap dalam struktur pemerintahan pasalnya diduga hanya menunggu perintah kakak iparnya (Bupati), tanpa pengaruh yang kuat dalam pengambilan keputusan. Tidak sedikit pula yang mempertanyakan independensi dan kapasitasnya dalam menyeimbangkan roda pemerintahan yang sehat dan profesional.

Tugas utama Sekretaris Daerah (Sekda) kabupaten adalah membantu Bupati dalam menyusun kebijakan daerah, mengoordinasikan pelaksanaan tugas seluruh perangkat daerah, serta memberikan pelayanan administrasi kepada perangkat daerah dan pimpinan daerah. Sekda memimpin Sekretariat Daerah dan bertanggung jawab langsung kepada Bupati untuk urusan pemerintahan, administrasi, organisasi, dan tatalaksana daerah.

“Saat ini masyarakat membutuhkan sosok Sekda yang aktif, berani mengambil langkah strategis, dan mampu menjalankan fungsi kontrol serta koordinasi lintas OPD dengan tegas. Bukan hanya hadir memenuhi undangan dinas atau mendampingi bupati,” ungkap Daeng Al Ahra tokoh lembaga organisasi media aktif.

Belum adanya langkah konkret atau inisiatif dari Wely Adiwantra juga menimbulkan kekhawatiran akan stagnasi birokrasi. Padahal, Lampung Tengah menghadapi berbagai tantangan pembangunan yang menuntut peran aktif dari seorang Sekda.

Publik kini menantikan, apakah Wely Adiwantra akan keluar dari bayang-bayang sang kakak ipar dan membuktikan kapasitasnya sebagai birokrat mumpuni, atau justru akan terus dianggap sebagai ‘boneka kekuasaan’ yang hanya menjalankan fungsi simbolik semata.

 

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *