Anggaran Belanja Dana Bos SMKN 1 SUMATERA BARAT Diduga Dimark-Up Oleh Oknum Kuasa Pengguna Anggaran

Uncategorized26 Dilihat

Kota Padang – (KIM) – Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMKN 1 SUMATERA BARAT dari tahun 2023-2024 sebesar Rp 4.489.835.771,. diduga dikorupsi dengan modus Mark-Up Anggaran belanja di beberapa Komponen.

Menurut informasi data yang dapat dipercaya, pada tahun 2023 Tahap 1 dan 2 mendapatkan kucuran dana bos sebesar Rp 2.295.951.652,.

Ada beberapa komponen, diduga anggaranya tidak diyakini kebenarannya yaitu.

a. komponen kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler tahun 2023 sebesar Rp 441.685.078,.

b. komponen administrasi kegiatan sekolah tahun 2023 sebesar Rp 336.455.764,.

c. komponen pengembangan profesi guru dan tenaga kependidikan tahun 2023 sebesar Rp 5.446.000,.

d. komponen pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah tahun 2023 sebesar Rp 171.743.566,.

e. komponen pembayaran honor tahun 2023 sebesar Rp 548.140.000,.

Dan Tahun 2024 Tahap 1 dan 2 sebesar Rp 2.193.884.119,.

a. komponen pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan bermain Tahun 2024 sebesar Rp 185.926.490,.

b. komponen pelaksanaan administrasi kegiatan Satuan Pendidikan Tahun 2024 sebesar Rp 612.500.400,.

c. komponen pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan Tahun 2024 sebesar Rp 6.533.000,.

d. komponen pemeliharaan sarana dan prasarana Tahun 2024 sebesar Rp 148.210.535,.

e. komponen pembayaran honor Tahun 2024 sebesar Rp 587.150.000,.

Komponen tersebut diduga hanya modus Oknum kepala sekolah dan beberapa stafnya, untuk mengelabui pemerintah dan masyarakat khususnya wali murid, agar mendapatkan keuntungan besar guna memperkaya diri.

Pada saat di konfirmasi kepala sekolah SMKN 1 SUMATERA BARAT Zulkiflimelalui telepon/pesan WhatsApp pada hari Senin (14/7/2025) Tidak memberikan jawaban/tanggapan apapun.

Kepada Dinas terkait dan penegak hukum agar dapat segera menindaklanjuti terkait dugaan korupsi dana bos tahun 2023-2024 di SMKN 1 SUMATERA BARAT yang rugikan negara hingga ratusan juta, untuk menimbulkan efek jera agar virus serupa tidak menular ke sekolah lain.

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *